FAJAR BANGGAI – Prestasi kembali diraih oleh Pemerintah Daerah Banggai Kepulauan (Pemda Bangkep), Sulawesi Tengah. Kali ini, daerah yang dipimpin Ihsan Basir sebagai penjabat bupati kembali mencatatkan Kabupaten Bangkep di posisi ke tiga se Sulawesi Tengah atas penurunan prevalansi stunting tahun 2022-2023.
Diketahui, stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak yang diakibatkan oleh kurangnya asupan gizi kronis dan infeksi berulang.
Penurunan angka stunting yang berhasil dicapai oleh daerah dengan sebutan Pulau Peling itu mencapai 4,9 persen. Penurunan itu bisa dilihat dari angka stunting tahun 2022 dengan persentasi 32,6 persen dan angka stunting tahun 2023 dengan persentasi 27,7 persen.
Pencapaian itu berdasarkan data prevalensi stunting Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2022-2023, sebagaimana dirilis langsung Kementerian Kesehatan.
Kepada media ini, Sabtu (27/4/2024), Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Bangkep, Moh. Adnan Datu Adam membenarkan hal tersebut.
Adnan sapaan karibnya mengatakan, prestasi itu merupakan sebuah capaian atas terobosan Pemda Bangkep yang dinahkodai Ihsan Basir.
“Alhamdulillah, Bangkep berada di posisi ke tiga atas besaran persentasi penurunan Prevalensi Stunting se Sulteng tahun 2022-2023,” ungkap Adnan.
Adnan mengakui, bahwa memang pada tahun 2021, prevalensi stunting Kabupaten Bangkep mengalami kenaikan. “Mengalami kenaikan dari 30,6 persen di tahun 2021, dan terjadi kenaikan menjadi 32,6 persen di tahun 2022,” ujar Adnan.
Namun, lanjut Adnan, dengan berbagai upaya dan gagasan dari Pj Bupati Ihsan Basir, angka persentasi tersebut mengalami penurunan pada tahun 2022-2023.
“Capaian prestasi ini harus dipertahankan, dan tentunya perlu ada upaya dan giat-giat untuk lebih memaksimalkan lagi ke depannya,” terang Adnan.
Berikut tabel persentasi prevalensi stunting kabupaten/kota se Sulteng tahun 2021, 2022 dan 2023.
1. Sigi ; tahun 2021 40,7 persen, tahun 2022 36,8 persen, 26,4 persen
2. Buol ; tahun 2021 28,6 persen, tahun 2022 32,7 persen, tahun 2023 30 persen
3. Banggai Kepulauan ; tahun 2021 30,6 persen, tahun 2022 32,6 persen, tahun 2023 27,6 persen
4. Donggala ; tahun 2021 29,5 persen, tahun 2022 32,4, tahun 2023 34,1 persen
5. Tojo Una-Una ; tahun 2021 29,4 persen, 31,3 persen, tahun 2023 21,3 persen
6. Toli-toli ; tahun 2021 29,3 persen, tahun 2022 30,7 persen, 29 persen
7. Parigi Moutong ; tahun 2021 31,7 persen, tahun 2022 27,4 persen, tahun 2023 28,5 persen
8. Palu ; tahun 2021 23,9 persen, tahun 2022 24,7 persen, tahun 2023 22,1 persen
9. Morowali Utara ; tahun 2021 24,6 persen, tahun 2022 24,7 persen, tahun 2023 24,7
10. Poso ; tahun 2021 26,7 persen, tahun 2022 24,6 persen, tahun 2023 26,5 persen
11. Banggai ; tahun 2021 26 persen, tahun 2022 24,3 persen, tahun 2023 29,1 persen
12. Morowali ; tahun 2021 28,9 persen, tahun 2022 23,3 persen, tahun 2023 26 persen
13. Banggai Laut ; tahun 2021 26,1 persen, tahun 2022 20 persen, tahun 2023 25,6 persen
14. Sulawesi Tengah ; tahun 2021 29,7 persen, tahun 2022 28,2 persen, tahun 2023 27,2 persen. (*)

Kadis Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Bangkep, Moh. Adnan Datu Adam (baju batik) saat mengikuti rapat koordinasi DAK non fisik bersama kementerian. (Foto: IST)








