Tim Pemprov Sulteng Nilai Kinerja Pemda Morut Terkait Penanganan Stunting

MORUT, FAJAR BANGGAI – Program dan kegiatan percepatan penurunan stunting di wilayah  Kabupaten Morowali Utara pada 2022, diverifikasi dan dinilai langsung oleh tim dari Pemprov Sulteng penilaian tersebut berlangsung di auditorium kantor Bappelitbangda Morut di Kolonodale, Senin (13/3/2023).

Kegiatan penilaian tersebut diselenggarakan dalam sebuah acara khusus yang bernama Penilaian Kinerja Stunting. Kegiatan penilaian yang berlangsung sehari itu. dimeriahkan pula dengan pameran oleh  Tim Penggerak PKK Kabupaten Morowali Utara dan OPD terkait dalam gerakan upaya mendukung penurunan stunting di Indonesia lebih khusus daerah Morowali utara

Dalam sambutan Bupati Morowali Utara Delis J. Hehi menyampaikan pihaknya sangat berterima kasih kepada tim penilai dari propinsi Sulawesi tengah di mana kami sendiri pemerintah daerah Morowali Utara sangat  serius dalam mengatasi stunting dan telah memiliki beberapa inovasi untuk menekan angka stunting serta pencegahannya pada kelompok masyarakat berisiko.

Langkah-langkah penanganan stunting ini, kata Delis, membutuhkan keterlibatan semua OPD dan dukungan Tim Penggerak PKK yang dilakukan secara simultan, sinergis, terukur dan tepat sasaran.

Data Dinas Kesehatan Morut mencatat prevalensi balita di Morut yang terpapar stunting pada 2021 mencapai 24 persen, namun pada 2022 berhasil diturunkan secara signifikan menjadi 12,9 persen melampaui target nasional 14 persen.

Sementara itu Ketua Tim Penilai Kinerja Stunting dari Bappeda Sulteng Dr. Irwan, M.Si mengatakan bahwa penilaian ini bukan untuk mencari-cari kesalahan tetapi untuk memastikan bahwa 8 aksi konvergensi penurunan stunting yang dilakukan di Morut pada 2022 sudah terlaksana dengan baik sejak perencanaan hingga pelaporan.

“Kami ingin melihat apakah percepatan penurunan stunting itu melibatkan OPD mana saja, berapa anggarannya serta lokusnya sampai di tingkat mana,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa tujuan evaluasi ini adalah mengetahui tingkat kinerja dan akuntabilitas dengan fokus pada 8 aksi kovergensi yang ditetapkan.

Dalam sesi tanya jawab yang dipimpin Ketua Tim Penilai Dr. Irwan, M.Si, semua anggota tim dari provinsi dipersilahkan untuk mengajukan pertanyaan atau klarifikasi dan verifikasi data mengenai upaya penurunan stunting di Morut.

Anggota tim tersebut berasal dari BKKBN Sulteng, Dinas Kesehatan Sulteng, Dinas Cipta Karya dan SDA Sulteng, Dinas Pendidikan Sulteng dan Bappeda Sulteng.

Diakhir kegiatan ini, Bupati Morut minta agar sosialisasi mengenai stunting ini lebih ditingkatkan dengan memanfaatkan berbagai platform media sosial seperti Tiktok.
Mohon sosialisasi ini ditingkatkan lagi. Jangan hanya rapat antar OPD terkait, manfaatkan pula media sosial.” ujarnya

Sementara itu, Ketua TP PKK Kabupaten Morowali Utara Febriyanthi Hongkiriwang secara singkat memaparkan upaya-upaya yang dilakukan TP PKK untuk mencegah dan menurunkan angka penderita stunting, yang selama ini telah dilakukan pihaknya demi mendukung pemerintah Morowali Utara dalam menekan angka stunting di masyarakat. (*)

Pos terkait