Sebagian Wilayah Salakan Bangkep Krisis Air, Warga Terpaksa Beli Air Galon

Terlihat sebuah keran air di salah satu rumah warga Desa Tompudau, tidak lagi mengaliri air. (Foto: Uri/Fajar Banggai)

FAJAR BANGGAI – Air merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi setiap makhluk hidup, tidak terkecuali manusia. Air juga merupakan salah satu elemen terbilang sangat penting untuk menunjang keberlangsung atau pemenuhan kebutuhan hidup manusia sehari-hari.

Bagaimana jika hal itu berbanding terbalik, seperti yang dialami sebagian warga Salakan, Kecamatan Tinangkung, Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep).

Di wilayah itu, sudah hampir sepekan terjadi krisis air bersih. Warga di wilayah itu terbilang kesulitan mendapatkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Misalnya penggunaan air bersih untuk memasak, mandi, mencuci pakaian, mencuci piring, buang air besar dan kebutuhan lainnya.

Air bersih yang selama ini digunakan warga adalah air PDAM, namun tidak lagi mengalir selancar seperti sebelumnya.

Bahkan, keran air yang biasanya mengaliri air terbilang cukup untuk memenuhi kebutuhan warga, kini tidak lagi. Air yang keluar melalui keran yang berada di rumah warga hanya berupa tetesan.

Kondisi itu pun membuat warga berinisiatif membeli air galon yang tersedia di depot air minum demi memenuhi kebutuhan mereka.

Seperti halnya yang disampaikan salah seorang warga Desa Tompudau, Mars. Kepada wartawan Rabu (28/12/2022), Mars menyayangkan kondisi tersebut.

Menurutnya, bahwa sudah kurang lebih hampir sepekan (seminggu) dirinya bersama warga lainnya kesulitan mendapatkan pasokan air bersih.

“Sudah hampir satu minggu ini air tidak pernah jalan (mengalir, red). Mau mandi saja sudah susah. Lebih parah lagi kalau mau buang air besar. Kemarin saja (Selasa 27 Desember 2022), kami harus beli air galon untuk kebutuhan buang air besar,” jelas dia dengan nada kesal.

Dia mengaku, bahwa terhitung sudah tiga kali dirinya dipaksa untuk membeli air galon. “Sudah tiga hari kami membeli air galon untuk dipakai keperluan sehari-hari. “Cuci piring saja, kami memakai air galon. Karena air PDAM tidak pernah lagi jalan (mengalir). Dirinya mewakili warga setempat meminta kepada pihak terkait untuk menseriusi dan segera mengatasi kondisi tersebut. (*)

Pos terkait