Sebagian Jaringan BTS 4G di Bangkep Bermasalah

FAJARBANGGAI.COM – Program Penyediaan Base Transceiver Station (BTS) 4G oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) di Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep), Sulawesi Tengah (Sulteng) tak lagi memberi manfaat bagi masyarakat.

Dilaporkan, masyarakat di Desa Tunggaling, Palam, Tomboniki, Bobu, Lesan, Tobungin, Alul dan Nulion kini tak bisa mengakses jaringan telekomunikasi akibat kerusakan BTS, dalam hal ini tidak berfungsi.

Kondisi serupa ditaksir juga terjadi di lebih banyak desa lainnya yang tersebar seanteru Bangkep.

Padahal, pembangunan BTS telah mencapai 100 persen dari total keseluruhan 57 titik (1 titik di Kabupaten Banggai).

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Bangkep Ratnasari N Turungku yang dikonfirmasi terkait masalah itu mengakui adanya BTS yang tak lagi berfungsi sebagaimana mestinya.

“Iya, memang ada masyarakat yang sudah mengeluhkan masalah itu,” katanya, Rabu 23 Agustus 2023.

Meski begitu, pemerintah daerah (Pemda) Bangkep tidak memiliki kemampuan untuk menjawab keinginan masyarakat.

Alasannya, kata Ratnasari, program tersebut bukanlah gawean Pemda, melainkan Kemenkominfo atau pemerintah pusat.

“Itu program pemerintah pusat, kami di daerah tidak punya wewenang, apalagi untuk menganggarkan perbaikan BTS,” ungkap dia.

Meski begitu, Diskominfo tidak tinggal diam. Ratnasari menyampaikan, pihaknya telah berusaha memfasilitasi masyarakat untuk bisa kembali menikmati akses jaringan telekomunikasi.

Upaya yang dilakukan diantaranya, meminta pihak ketiga yang ditunjuk Kemenkominfo sebagai pemelihara (maintenance) BTS untuk mengatasi kerusakan.

“Jawaban pihak maintenance masih akan melaporkan masalah tersebut ke pusat, dan sampai ini belum ada perbaikan,” tutur Ratnasari.

Diskominfo kemudian mengkoordinasikan persoalan itu ke pimpinan daerah dan mendapat respon positif.

“Bupati langsung bertolak menemui Kemenkominfo. Jawaban Kemenkominfo, masih akan membicarakan hal ini nanti Pemda Bangkep akan diinformasikan kalau ada kejelasan,” jelasnya.

Namun sampai saat ini Kemenkominfo tak kunjung memberi kejelasan kepada Pemda.

Tak ingin kehabisan akal, Diskominfo kemudian berupaya mencari alternatif lain.

Solusinya adalah, menggaet vendor yang bisa memberikan layanan jaringan telekomunikasi kepada masyarakat Bangkep, khususnya di titik-titik blank spot (tempat yang tidak tersentuh jaringan).

“Kami sudah berkomunikasi dengan pihak Indosat dan XL,” ungkap beliau.

Pihak vendor berjanji akan mensurvey sejumlah titik yang dianggap berpotensi sebagai lokasi pembangunan tower.

“Kami menunggu informasi selanjutnya dari mereka (vendor). Kami berharap mereka bisa bekerjasama dengan Pemda,” harap Ratnasari. (**)

Pos terkait