Penyaluran Program Kredit Usaha Rakyat di Sulteng Tembus Rp3,99 Triliun

FAJAR BANGGAI – Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi (DJPb) Sulawesi Tengah, Irfa Ampri mengatakan, sampai dengan 30 November 2022, realisasi penyaluran program Kredit Usaha Rakyat (KUR) di wilayah tersebut mengalami peningkatan secara Month To Month (MTM).

Total penyaluran program KUR telah mencapai Rp3,99 triliun, naik 11,53 persen untuk 95.190 debitur, yang mana masih didominasi oleh sektor perdagangan besar dan eceran sebesar 44,57 persen.

Bacaan Lainnya

“Sementara itu, pada Pembiayaan Ultra Mikro UMi, total penyaluran telah mencapai Rp72,41 miliar kepada 16.507 debitur, dengan penyaluran tertinggi berasal dari PT PNM pembesar 96,37 persen,” ungkap Irfa Ampri, Senin (26/12/2022) siang.

Lanjut Irfa Ampri, nilai penyaluran KUR yang lebih tinggi dibandingkan dengan penyaluran UMi, diasumsikan adanya peralihan debitur dari debitur UMi menjadi debitur KUR.

Hal itu dikarenakan tawaran tingkat suku bunga yang lebih rendah, dan beberapa pelaku usaha diduga naik kelas dalam perhitungan daya perekonomiannya.

“Kabupaten Parigi Moutong memiliki total penyaluran tertinggi untuk program KUR dan pembiayaan UMi dibandingkan 12 kabupaten lainnya di wilayah Sulawesi Tengah. Sedangkan Kabupaten Morowali Utara memiliki total penyaluran terendah untuk program KUR, dan Kabupaten Banggai Laut memiliki total penyaluran terendah untuk pembiayaan UMi,” papar Irfa Ampri.

Irfa Ampri berasumsi, bahwa pelaku usaha di Kabupaten Banggai Laut masih didominasi oleh pelaku usaha yang memiliki usaha rumahan pada lapisan terbawah yang belum memenuhi syarat untuk memperoleh pinjaman KUR.

Sedangkan pada Kabupaten Parigi Moutong didominasi oleh UMKM, baik yang sudah memiliki usaha besar dan stabil untuk memperoleh pinjaman dengan tenor jangka panjang untuk membantu permodalan usaha maupun yang hanya memiliki usaha rumahan. (*)

Pos terkait