PALU, FAJAR BANGGAI – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) bertekad menjadi salah daerah penyuplai buah durian ke Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur. Hal itu dalam rangka menopang kebutuhan pangan masyarakat Ibukota Nusantara.
“Iya, saat ini pengembangan dan penanaman durian terus dilakukan,” kata Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Sulteng, Nelson Metubun, Minggu (10/9/2023).
Nelson menguraikan, pengembangan budi daya tanaman durian dilakukan oleh Pemprov Sulteng bersinergi dengan Kementerian Pertanian dan Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi. Hal itu, sebut dia, seiring dengan komitmen dari Pemprov Sulteng bertekad menjadi daerah penyangga kebutuhan pangan dan logistik untuk IKN di Kalimantan Timur.
Bahkan, kata Nelson, melalui sinergi tersebut, Sulteng mendapat dukungan pengembangan tanaman durian untuk 3.000 hektare. “Kami menyanggupi hal ini, karena Sulteng memiliki potensi lahan pengembangan durian yang sangat luas tersebar di beberapa kabupaten,” ungkapnya.
Nelson menerangkan, salah satu jenis durian yang dikembangkan di Sulteng yakni durian montong kani, durian mentega dan durian kulit hitam. “Pengembangan durian dilakukan berbasis pemberdayaan petani dan masyarakat,” sebut Nelson.
Pemprov Sulteng melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultura melibatkan masyarakat dan petani untuk menanam durian. Pelibatan itu diikutkan dengan penyaluran bantuan bibit durian.
Kelompok Tani Belo Singgani Desa Rezeki, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, menjadi salah satu kelompok tani penerima manfaat bantuan bibit durian sebanyak 1.000 pohon.
Di samping itu, lanjut Nelson, pihaknya juga menyiapkan 5.000 pohon bibit durian untuk ditanami di Lembah Napu, Kabupaten Poso.
“Pengembangan dan penanaman terus dilakukan, karena saat ini durian asal Sulawesi Tengah sudah menembus pasar nasional dan pasar ekspor, terutama ke Tiongkok dengan durian jenis montong dan matahari,” pungkasnya. (*)








