Masyarakat Morut Semakin Terbantu Adanya Program ‘Buka Desa’

MORUT, FAJAR BANGGAI – Program Pemerintah Daerah Morowali Utara (Morut) bertagline ‘Bupati Berkantor di Desa’ (Buka Desa), ternyata semakin diminati masyarakat, karena melahirkan beragam program inovatif.

Pogram ‘Buka Desa’ itu mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat Desa Lembontonara, Kecamatan Mori Utara, yang dilaksanakan pada Jumat 28 April 2023.

Dalam pertemuan itu, beberapa instansi teknis terkait pelayanan publik, membuka pelayanan kepada masyarakat yang datang dari berbagai desa se Kecamatan Mori Utara.

Sebelumnya, kegiatan yang sama telah dilaksanakan di tiga kecamatan, yakni Beteleme (Kecamatan Lembo), Tomata (Mori Atas), dan Ronta (Lembo Raya).

Pelayanan terpadu kali ini dilaksanakan di sekitar gedung pertemuan Desa Lembontonara. Di tempat itu, sejumlah instansi dan lembaga lainnya yang terkait dengan pelayanan publik, melayani masyarakat.

Diantaranya, pelayanan administrasi kependudukan (Adminduk) dari Dukcapil, pelayanan BPJS, pertanahan, pendidikan, pelayanan KB, UMKM dan beberapa stand pelayanan lainnya.

Di gedung itu pula, Bupati Morut Delis dan pejabat lainnya melakukan pertemuan bersama Camat, para kades dan perangkat desa serta tokoh-tokoh masyarakat.

Delapan kepala desa yang sempat hadir adalah Kades Tiwaa, Tamonjengi, Mayumba, Era, Peleru, Tabarano, Lembontonara dan Wawondula.

Di kesempatan itu, mereka (pemerintah kecamatan, desa hingga lapisan masyarakat) menyampaikan ucapan terima kasih atas dilaksanakannya program tersebut.

Tak hanya itu, mereka juga menyampaikan beragam uneg-uneg dan usulan (aspirasi) sekaitan program masing-masing desa.

Sebelum menjawab pertanyaan para kades tersebut, Bupati Delis terlebih dahulu menjelaskan, program ‘Buka Desa’ tersebut merupakan salah satu inovasi Pemda Morut untuk mendekatkan pelayanan publik kepada masyarakat.

“Fakta membuktikan dari beberapa kali program Buka Desa dilaksanakan. Ternyata, program ini memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Terutama yang berkaitan dengan pembuatan Adminduk, pengurusan pajak, urusan pertanahan, BPJS dan lainnya,” jelas bupati.

Selama ini, kata dia, banyak sekali masyarakat yang enggan berurusan di ibukota kabupaten, karena jarak tempuhnya yang jauh serta membutuhkan biaya. Belum lagi kalau urusan itu berlainan tempat.

Menurutnya, program Bupati Morut berkantor di desa ini juga menjadi sarana bupati dan pemda pada umumnya untuk bersilaturahmi dan berdiskusi dengan pemerintah desa dan kecamatan setempat.

“Ada hal-hal yang bisa disampaikan dalam forum ini khususnya terkait kebijakan pemerintah dan hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan desa,” jelasnya.

Dalam pertemuan itu pula, hal yang paling menarik dipersiapkan para kepala desa adalah tidak sinkronnya antara kebutuhan utama desa yang diputuskan melalui musrenbang desa (musyawarah perencanaan pembangunan desa) dengan proyek yang turun di desa berdasarkan pokok pikiran (pokir) para anggota DPRD.

Atas pertanyaan inilah, Bupati Delis memohon maaf kalau selama ini usulan-usulan melalui musrenbang desa tidak maksimal dalam realisasinya.

Kedepan, lanjut dia, hal ini akan semakin diperketat.
Ia mengakui, bahwa keluhan para kades ini selalu muncul dalam kegiatan program ‘Buka Desa’ di beberapa kecamatan sebelumnya.

“Kami mohon maaf, ke depan kami akan menata kembali baik itu pokir atau apapun namanya, harus mengacu pada hasil Musrenbang. Karena yang paling tau apa yang dibutuhkan di desa adalah masyarakat desa itu sendiri,” ujar Bupati Delis.

Dia pun langsung menanggapi uneg-uneg dan usulan seperti pembuatan jalan lingkungan, jalan tani, irigasi desa, perbaikan kantor desa, dan berbagai usulan penting lainnya.

“Usulan yang paling mendesak kita akan masukan pada anggaran perubahan tahun ini, dan lainnya tahun depan. Saya sudah catat semua ini,” tambah bupati.

Bupati juga menyampaikan, bahwa pemerintah pusat sudah menyetujui untuk menurunkan anggaran melalui Inpres jalan untuk poros Panca Makmur-Bencue, Bencue – Era dan Era – Tontowea total sekitar Rp 115 miliar.

“Rencananya diaspal semua. Mudah-mudahan tidak berubah. Kalau jalan poros ini selesai dikerjakan, akan sangat membantu masyarakat,” pungkasnya. (*)

Penulis : Marson Kasio
Editor : Surianto H. Pasangio

Pos terkait